Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru 18 September 2025 Nasional

Kamis, 18 September 2025 | 09:31:16 WIB
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru 18 September 2025 Nasional

JAKARTA - Kestabilan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali menjadi sorotan masyarakat pada pertengahan September 2025. Penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina kerap memengaruhi aktivitas sehari-hari, baik bagi pengguna kendaraan pribadi maupun pelaku usaha transportasi. 

Memasuki pertengahan bulan, beberapa jenis BBM tercatat mengalami penurunan, sementara sebagian lainnya tetap berada di harga lama.

Data terbaru per Kamis, 18 September 2025, menunjukkan adanya variasi harga BBM Pertamina di berbagai wilayah Indonesia. Penyesuaian ini mengikuti tren harga minyak mentah dunia dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dua faktor utama yang selalu menjadi acuan dalam penentuan harga energi.

Kebijakan Penetapan Harga BBM

Penetapan harga BBM di Indonesia tidak semata-mata dilakukan oleh Pertamina sebagai badan usaha, melainkan juga mendapat persetujuan dari pemerintah. Tujuannya agar harga tetap seimbang antara kepentingan konsumen, stabilitas ekonomi, dan keberlanjutan operasional penyedia energi.

Pada awal September 2025, tercatat ada tiga jenis BBM yang mengalami penurunan harga, sementara beberapa lainnya tetap. Misalnya, di wilayah Jawa Barat harga Pertamax stabil, sedangkan Pertamax Turbo turun.

Meski begitu, masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa pembaruan harga secara berkala karena pergerakan harga global dan kurs rupiah bisa memicu perubahan sewaktu-waktu.

Daftar Harga BBM Terkini Se-Indonesia

Mengacu pada data resmi dari mypertamina.id, berikut adalah daftar harga BBM Pertamina terbaru yang berlaku di seluruh SPBU Indonesia per 18 September 2025:

Aceh
Pertamax Turbo Rp13.400 | Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.150 | Dexlite Rp13.900 (turun dari Rp14.150)

Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertamax Rp11.500 | Dexlite Rp12.700 (turun dari Rp12.960)

Sumatera Utara
Pertamax Turbo Rp13.400 | Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.150 | Dexlite Rp13.900

Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau
Pertamax Turbo Rp13.700 | Pertamax Rp12.800 | Pertamina Dex Rp14.450 | Dexlite Rp14.200

FTZ Batam
Pertamax Turbo Rp12.450 | Pertamax Rp11.700 | Pertamina Dex Rp13.150 | Dexlite Rp12.900

Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung
Pertamax Turbo Rp13.400 | Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.150 | Dexlite Rp13.900

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT
Pertamax Turbo Rp13.100 | Pertamax Green Rp13.000 | Pertamax Rp12.200 | Pertamina Dex Rp13.850 | Dexlite Rp13.600

Kalimantan Barat, Tengah, Timur, Utara
Pertamax Turbo Rp13.400 | Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.150 | Dexlite Rp13.900

Kalimantan Selatan
Pertamax Turbo Rp13.700 | Pertamax Rp12.800 | Pertamina Dex Rp14.450 | Dexlite Rp14.200

Sulawesi (Utara, Tengah, Tenggara, Selatan, Barat, Gorontalo)
Pertamax Turbo Rp13.400 | Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.150 | Dexlite Rp13.900

Maluku, Maluku Utara
Pertamax Rp12.500 | Dexlite Rp13.900

Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan
Pertamax Turbo Rp13.400 | Pertamax Rp12.500 | Dexlite Rp13.900

Papua Barat
Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.150 | Dexlite Rp13.900

Papua Barat Daya
Pertamax Rp12.500 | Pertamina Dex Rp14.450 | Dexlite Rp13.900

Perubahan Harga yang Terjadi

Untuk wilayah Jawa Barat, terdapat dua BBM yang harganya tetap:

Pertamax Rp12.200/liter

Pertamax Green Rp13.000/liter

Sementara itu, ada tiga jenis BBM yang mengalami penurunan harga:

Pertamax Turbo: dari Rp13.200 menjadi Rp13.100 (turun Rp100/liter)

Dexlite: dari Rp13.850 menjadi Rp13.600 (turun Rp250/liter)

Pertamina Dex: dari Rp14.150 menjadi Rp13.600 (turun Rp550/liter)

Sedangkan untuk Pertalite dan Biosolar, harga tetap tidak berubah sejak tahun 2022, yakni Rp10.000/liter untuk Pertalite dan Rp6.800/liter untuk Biosolar.

Faktor yang Mempengaruhi Harga

Naik-turunnya harga BBM di Indonesia sangat dipengaruhi dua indikator utama:

Harga minyak mentah dunia, yang cenderung fluktuatif akibat kondisi geopolitik, suplai global, serta permintaan pasar internasional.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang menentukan besarnya biaya impor bahan baku maupun komponen energi.

Kombinasi kedua faktor ini mendorong Pertamina bersama pemerintah melakukan evaluasi rutin agar harga tetap mencerminkan kondisi pasar, tetapi juga tidak membebani konsumen secara berlebihan.

Terkini