Franco Mastantuono Cedera Pubalgia, Real Madrid Waspada Kasus Yamal

Selasa, 04 November 2025 | 09:34:25 WIB
Franco Mastantuono Cedera Pubalgia, Real Madrid Waspada Kasus Yamal

JAKARTA - Musim perdana Franco Mastantuono bersama Real Madrid tidak berjalan sepenuhnya mulus. 

Di tengah performa apiknya sebagai bintang muda yang sedang naik daun, pemain berusia 18 tahun itu justru harus menepi akibat cedera pubalgia — jenis cedera yang sama yang sebelumnya menimpa Lamine Yamal, wonderkid Barcelona.

Kabar ini menjadi pukulan tersendiri bagi Los Blancos, yang tengah menikmati tren positif bersama pemain-pemain muda binaan anyar mereka. 

Mastantuono, yang direkrut dari River Plate pada Agustus lalu, sejatinya menunjukkan potensi besar di bawah asuhan Xabi Alonso. Dalam beberapa laga awal La Liga 2025/2026, ia bahkan tampil sebagai starter reguler di posisi sayap kanan dan mencuri perhatian berkat kreativitas serta kecepatan permainannya.

Namun, harapan untuk terus melihatnya berkembang harus tertunda. Klub mengonfirmasi bahwa Mastantuono mengalami hernia (pubalgia) dan kini berada dalam pengawasan tim medis tanpa kepastian waktu pemulihan. Situasi ini membuat fans Real Madrid cemas, terutama karena cedera tersebut dikenal rumit dan sulit diprediksi masa penyembuhannya.

Karier yang Mulai Bersinar Harus Terhenti Sementara

Franco Mastantuono menjadi salah satu nama muda paling menjanjikan di skuad Real Madrid musim ini. Setelah menjalani debut di bawah arahan Xabi Alonso, pemain asal Argentina tersebut dengan cepat beradaptasi dengan gaya permainan cepat dan menyerang khas Madrid. 

Dalam beberapa pertandingan, Mastantuono memperlihatkan kemampuan teknis luar biasa dan visi bermain matang untuk pemain seusianya.

Namun, semua momentum positif itu kini harus berhenti sementara. Dalam pernyataan resmi yang dirilis klub, Real Madrid mengumumkan hasil pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa sang pemain mengalami pubalgia.

“Setelah pemeriksaan yang dilakukan hari ini terhadap Franco Mastantuono oleh departemen medis Real Madrid, sang pemain didiagnosis menderita pubalgia,” tulis pernyataan resmi Real Madrid.

Cedera ini memang bukan hal baru di dunia sepak bola, tetapi cukup kompleks untuk ditangani. Pubalgia biasanya menyerang area selangkangan dan perut bawah akibat tekanan berlebih, terutama pada atlet yang sering melakukan gerakan eksplosif seperti sprint, perubahan arah mendadak, atau tendangan keras.

Cedera Pubalgia: Rumit, Butuh Waktu, dan Kesabaran

Real Madrid kini menghadapi situasi yang menuntut kesabaran tinggi. Cedera pubalgia dikenal sebagai salah satu jenis cedera yang paling sulit diprediksi karena tingkat keparahan dan waktu pemulihannya bisa sangat bervariasi. Beberapa pemain mampu pulih dalam hitungan minggu, namun ada juga yang harus absen berbulan-bulan.

Dokter tim belum memberikan estimasi pasti kapan Mastantuono bisa kembali bermain. Tim medis memilih untuk melakukan pemantauan intensif terlebih dahulu sebelum menentukan langkah perawatan lebih lanjut.

Kondisi ini membuat pihak klub harus berhati-hati, terutama setelah melihat pengalaman buruk beberapa pemain top dengan cedera serupa. Kesalahan dalam proses pemulihan bisa berdampak panjang pada karier pemain muda seperti Mastantuono.

Sementara itu, media Spanyol AS menulis bahwa prioritas utama Madrid adalah memastikan cedera ini ditangani dengan benar sejak awal. “Memastikan bahwa kondisi tersebut, yang juga dikenal sebagai pubalgia, ditangani dengan tepat sekarang adalah penting, untuk mencegahnya menjadi masalah jangka panjang yang berkepanjangan,” tulis laporan dari AS.

Kasus yang Mengingatkan pada Lamine Yamal

Kasus yang menimpa Mastantuono mengingatkan banyak orang pada situasi Lamine Yamal beberapa waktu lalu. Bintang muda Barcelona itu mengalami cedera serupa dan harus menepi selama beberapa pekan antara September hingga Oktober 2025.

Yamal bahkan sempat absen dalam lima dari enam pertandingan Barcelona karena pubalgia dan dikabarkan hampir menjalani operasi akibat tingkat keparahan yang meningkat. Beruntung, kondisi Yamal membaik setelah menjalani program pemulihan intensif tanpa tindakan bedah.

Bagi Real Madrid, kisah tersebut menjadi peringatan penting agar tidak memaksakan Mastantuono kembali terlalu cepat. Klub ingin memastikan proses rehabilitasi dilakukan dengan benar agar sang pemain tidak mengalami cedera kambuhan di masa depan.

Situasi ini juga menarik perhatian karena kedua pemain sama-sama masih berusia 18 tahun dan merupakan prospek masa depan klub masing-masing. Baik Yamal di Barcelona maupun Mastantuono di Madrid diproyeksikan menjadi ikon generasi baru di dua raksasa Spanyol tersebut.

Madrid Harus Atur Strategi Tanpa Mastantuono

Absennya Mastantuono jelas menjadi tantangan bagi Xabi Alonso dalam menjaga keseimbangan tim. Pemain muda tersebut sempat menjadi opsi penting di sektor kanan, memberikan variasi serangan bersama Rodrygo dan Brahim Diaz.

Tanpa kehadirannya, pelatih kemungkinan besar akan melakukan rotasi untuk menjaga ritme permainan tim. Beberapa nama dari akademi seperti Nico Paz atau Peter González bisa saja mendapat kesempatan lebih banyak selama Mastantuono menjalani masa pemulihan.

Kabar cedera ini juga menjadi pengingat bahwa regenerasi skuad Madrid masih dalam tahap perkembangan. Meski kehilangan satu pemain muda potensial, Los Blancos tetap memiliki kedalaman tim yang cukup untuk bersaing di berbagai kompetisi musim ini.

Meski begitu, dukungan dari publik Madridista tetap mengalir deras bagi Mastantuono. Banyak penggemar yang optimistis ia bisa segera pulih dan kembali menunjukkan bakat besarnya di Santiago Bernabéu.

Harapan untuk Pemulihan dan Masa Depan Cerah

Cedera pubalgia memang bisa menjadi batu sandungan dalam karier seorang pemain muda, tetapi juga dapat menjadi titik balik menuju kedewasaan profesional. Franco Mastantuono kini diharapkan bisa fokus pada proses penyembuhan dan menjaga kondisi fisik agar bisa kembali ke level terbaiknya.

Dengan usia yang masih sangat muda dan dukungan penuh dari klub, peluang Mastantuono untuk bangkit sangat besar. Real Madrid pun diyakini akan memberikan perawatan dan pengawasan maksimal agar proses pemulihan berjalan sempurna.

Jika pemulihan berjalan lancar, bukan tidak mungkin Mastantuono akan kembali ke lapangan dengan semangat dan ketangguhan baru—menjadi bukti nyata ketahanan generasi muda Real Madrid di tengah tekanan besar sepak bola modern.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB