Spalletti Temukan Karakter Pemain PSG dalam Diri Kenan Yildiz

Selasa, 04 November 2025 | 09:37:14 WIB
Spalletti Temukan Karakter Pemain PSG dalam Diri Kenan Yildiz

JAKARTA - Kebangkitan Juventus di bawah arahan Luciano Spalletti tidak hanya diukur dari hasil kemenangan debutnya melawan Cremonese. 

Lebih dari itu, sorotan kini tertuju pada bagaimana pelatih berpengalaman asal Italia tersebut menanamkan filosofi baru bagi para pemain muda, termasuk bintang muda berbakat Kenan Yildiz.

Dalam pandangan Spalletti, Yildiz bukan sekadar prospek masa depan—ia adalah potensi besar yang mengingatkannya pada beberapa pemain top yang pernah ia asuh, bahkan termasuk sosok bintang Paris Saint-Germain (PSG).

Menjelang laga Liga Champions melawan Sporting CP, Spalletti mengonfirmasi bahwa Kenan Yildiz sudah fit dan akan memiliki peran penting di pertandingan tersebut. Pemain asal Turki itu sebelumnya absen karena masalah kebugaran, namun kini telah kembali berlatih penuh bersama skuad utama.

Spalletti Siapkan Peran Spesial untuk Yildiz di Liga Champions

Setelah menjalani debut manis di Serie A, Spalletti kini memfokuskan perhatian pada bagaimana mengoptimalkan bakat muda yang dimiliki Juventus.

Menurutnya, komunikasi dan kepercayaan menjadi dasar dalam menentukan peran terbaik bagi setiap pemain. Hal itu juga diterapkan kepada Yildiz, yang dikenal fleksibel dalam beberapa posisi menyerang.

“Saya selalu memulai dengan bertanya kepada pemain di mana mereka merasa nyaman dan apa yang mereka inginkan dari saya,” ujar Spalletti dalam konferensi pers prapertandingan yang dikutip dari JuventusNews24.

“Kenan mengatakan dia suka bermain sedikit di sisi kiri tengah atau sebagai winger. Keduanya bagus karena dia cukup baik berperan sebagai penyerang kedua atau di sayap,” tambahnya.

Pendekatan personal Spalletti ini menunjukkan bagaimana ia membangun relasi saling percaya dengan para pemain muda. Ia tidak sekadar memerintah, tetapi mendengarkan dan menyesuaikan strategi dengan karakter mereka di lapangan.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Yildiz dianggap cocok dengan sistem permainan dinamis yang diterapkan sang pelatih di Juventus.

Adaptasi Jadi Proses Kunci di Klub Sebesar Juventus

Meski memiliki potensi besar, Spalletti menegaskan bahwa Yildiz masih berada dalam tahap adaptasi terhadap intensitas permainan di level tertinggi. Sebagai pemain muda berusia 19 tahun, ia diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tekanan dan ritme cepat yang menjadi ciri khas laga-laga Eropa.

“Yang mungkin agak mengganggunya adalah sprint 100 meter,” ungkap Spalletti sambil tersenyum.
“Tetapi ketika bermain di klub besar, Anda harus beradaptasi dengan hal-hal seperti itu,” lanjutnya.

Mantan pelatih Napoli itu menilai adaptasi semacam ini adalah proses alami yang harus dijalani pemain muda. Spalletti memahami bahwa membentuk mental dan fisik yang kuat memerlukan waktu, terutama di tim sebesar Juventus yang memiliki ekspektasi tinggi setiap musimnya.

Di sisi lain, Yildiz dinilai sudah memiliki pemahaman taktik yang baik serta kemampuan membaca permainan yang matang untuk usianya. Itulah sebabnya, Spalletti percaya bahwa pemain muda ini dapat menjadi pilar penting Juventus di masa depan jika mampu menjaga konsistensi dan disiplin.

Disejajarkan dengan Kvaratskhelia dan Di Natale

Salah satu hal menarik dalam konferensi pers Spalletti adalah perbandingannya antara Yildiz dan dua pemain bintang yang pernah ia tangani: Khvicha Kvaratskhelia dan Antonio Di Natale. Spalletti menyebutkan bahwa gaya bermain Yildiz memiliki banyak kesamaan dengan Kvaratskhelia, winger eksplosif yang kini bersinar di PSG setelah sukses besar di Napoli.

“Saya beruntung karena pernah melatih pemain-pemain hebat. Salah satu yang terbaru adalah Kvara, yang memiliki karakteristik seperti itu,” ujar Spalletti.

Ia melanjutkan, “Pemain lain yang mungkin kurang dikenal publik tetapi luar biasa adalah Toto Di Natale. Yildiz termasuk tipe pemain yang di akhir musim akan memenuhi Instagram semua orang dengan aksinya.”

Perbandingan ini menunjukkan seberapa besar potensi yang dilihat Spalletti dalam diri Yildiz. Seperti Kvaratskhelia, pemain asal Turki itu memiliki kecepatan, kreativitas, dan kemampuan menembus pertahanan lawan melalui dribel tajamnya.
Sementara dari Di Natale, Yildiz bisa meneladani insting mencetak gol dan pergerakan efektif di area kotak penalti.

Tak berlebihan jika Spalletti melihat kombinasi kedua karakter tersebut dalam diri Yildiz—kreatif, agresif, namun tetap efisien. Hal ini menjadikan pemain muda itu sebagai aset penting yang akan terus dikembangkan oleh sang pelatih di Turin.

Bukan Sekadar Talenta, Tapi Masa Depan Juventus

Kenan Yildiz kini menjadi simbol regenerasi Juventus di era Spalletti. Dalam beberapa musim terakhir, klub berjuluk Si Nyonya Tua tersebut berupaya menyeimbangkan antara pengalaman pemain senior dan energi pemain muda.

Yildiz, dengan potensi teknis dan mental yang matang, dianggap sebagai contoh ideal dari visi baru Spalletti: membangun tim yang adaptif, berani, dan kreatif.

Selain memiliki kemampuan teknik tinggi, Yildiz dikenal punya kedewasaan dalam mengambil keputusan di lapangan. Spalletti menilai karakter tersebut penting untuk bertahan di level elite.Ia tidak hanya mengandalkan bakat alami, tetapi juga menunjukkan keinginan belajar yang tinggi dari setiap latihan dan pertandingan.

Kehadiran Yildiz di skuad utama Juventus pun memperkuat keyakinan bahwa era transisi tim bisa berjalan tanpa kehilangan identitas kompetitifnya.Jika performanya terus meningkat, bukan tidak mungkin ia akan menjadi tulang punggung Bianconeri di kompetisi domestik maupun Eropa dalam beberapa tahun ke depan.

Spalletti Lihat Cerminan Pemain Top di Diri Yildiz

Luciano Spalletti jelas tidak asal memuji. Ketika ia membandingkan Kenan Yildiz dengan Khvicha Kvaratskhelia dan Antonio Di Natale, itu menjadi sinyal bahwa sang pelatih benar-benar melihat cahaya masa depan dalam diri pemain muda asal Turki ini.

Dengan pendekatan personal, filosofi permainan adaptif, dan kepercayaan penuh terhadap potensi pemain muda, Spalletti tengah membangun fondasi baru bagi Juventus. Yildiz pun bukan hanya bagian dari eksperimen, melainkan potongan penting dari rencana besar yang disusun pelatih berusia 66 tahun itu.

Jika ia terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tekanan kompetisi Eropa, maka bukan mustahil Yildiz akan menjadi bintang besar berikutnya dari Turin—pemain yang mampu menggabungkan keanggunan teknik dan naluri tajam, seperti halnya bintang PSG yang kini jadi inspirasi bagi Spalletti.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB