Program Magang Bergaji Setara UMP Lanjut 2026, Pemerintah Siapkan Rp 1,06 Triliun

Selasa, 04 November 2025 | 10:27:28 WIB
Program Magang Bergaji Setara UMP Lanjut 2026, Pemerintah Siapkan Rp 1,06 Triliun

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat upaya menciptakan lapangan kerja bagi lulusan muda melalui program magang bergaji setara upah minimum provinsi (UMP) yang akan kembali digelar pada tahun 2026.

Kebijakan ini bukan sekadar program pelatihan, tetapi juga strategi ekonomi nasional untuk mengurangi pengangguran terdidik dan mempercepat transisi generasi muda ke dunia kerja.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan program tersebut dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,06 triliun. Dana itu akan dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan magang di berbagai sektor strategis selama lebih dari tiga bulan.

“Program magang tahun depan akan berlangsung selama 3,5 bulan. Jadi ini diharapkan memberi dorongan tambahan ke perekonomian,” ujar Purbaya, dalam rapat bersama Komite IV DPD RI.

Anggaran Jumbo untuk Dorong Transisi Tenaga Kerja Muda

Program magang bergaji setara UMP menjadi salah satu langkah konkret pemerintah untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja baru, terutama di kalangan lulusan perguruan tinggi. Dengan alokasi dana Rp 1,06 triliun, pemerintah berharap mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.

Langkah ini dinilai penting mengingat tahun 2026 diperkirakan akan ada sekitar 1,3 juta mahasiswa lulus dari perguruan tinggi. Tanpa intervensi kebijakan yang tepat, angka pengangguran terdidik berpotensi meningkat.

Program magang ini memberikan honorarium setara dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK), yang di banyak daerah bahkan lebih tinggi daripada UMP. Skema tersebut tidak hanya mendorong partisipasi peserta, tetapi juga memastikan kesejahteraan mereka selama menjalani masa magang.

“Program ini diharapkan membantu lulusan baru beradaptasi dengan dunia kerja sekaligus memperkuat produktivitas sektor usaha kecil dan menengah,” jelas Purbaya.

Antusiasme Pendaftar Jadi Bukti Besar Minat Masyarakat

Tingginya minat masyarakat terhadap program magang bergaji ini menjadi indikator nyata keberhasilan tahap awal pelaksanaannya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, jumlah pendaftar pada periode sebelumnya melonjak tajam, bahkan jauh melebihi kuota yang tersedia.

“Yang daftar magang itu membludak, ada lebih dari 150.000 orang yang mendaftar untuk 20.000 posisi, bahkan ada satu posisi pendaftarnya mencapai 1.000 orang. Itu di seluruh provinsi se-Indonesia, dan program ini akan kita lanjutkan tahun depan,” kata Airlangga.

Antusiasme tersebut memperlihatkan tingginya kebutuhan generasi muda terhadap program yang memberi pengalaman kerja nyata sekaligus pendapatan yang layak. Dengan sistem seleksi ketat dan keterlibatan banyak sektor industri, program ini dinilai efektif menjadi jembatan antara pendidikan dan dunia profesional.

Tahun 2025, program ini telah melibatkan sekitar 100.000 peserta di berbagai provinsi, bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan perusahaan yang menyediakan posisi magang strategis. Setiap peserta mendapatkan pelatihan serta pengalaman kerja sesuai bidang yang relevan dengan latar belakang pendidikannya, sehingga memperkuat kesiapan mereka memasuki pasar kerja.

Efek Ganda bagi Ekonomi Nasional dan Dunia Usaha

Program magang bergaji setara UMP tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian nasional. Dengan memberikan upah layak dan pelatihan terstruktur, program ini mendorong daya beli masyarakat muda, meningkatkan konsumsi domestik, serta memperkuat rantai pasok tenaga kerja di sektor produktif.

Kementerian Keuangan mencatat, program ini memberikan efek ganda (multiplier effect) terhadap ekonomi nasional. Selain memperluas kesempatan kerja, program juga mempercepat adaptasi tenaga kerja terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan industri modern.

Selain itu, perusahaan mitra yang berpartisipasi dalam program magang ini mendapatkan keuntungan berupa akses ke talenta muda potensial tanpa beban biaya besar di awal. Banyak dari peserta magang tahun 2025 dilaporkan berhasil direkrut secara permanen oleh perusahaan tempat mereka ditempatkan.

Kebijakan ini selaras dengan strategi pemerintah dalam memperkuat ekosistem tenaga kerja digital dan industri kreatif, dua sektor yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Dengan berjalannya program magang ini, kami ingin mendorong agar generasi muda lebih cepat mendapatkan pengalaman profesional dan ikut menggerakkan ekonomi,” tambah Airlangga Hartarto.

Harapan Pemerintah: Kurangi Pengangguran dan Ciptakan SDM Unggul

Tantangan utama Indonesia dalam beberapa tahun mendatang adalah peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi yang belum terserap pasar kerja. Melalui program magang bergaji setara UMP, pemerintah berharap dapat menekan tingkat pengangguran terdidik sekaligus membangun sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di tingkat global.

Skema magang berbayar ini dianggap sebagai langkah transformatif. Tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga menjamin kompensasi yang layak bagi peserta, sehingga mereka bisa fokus mengembangkan keterampilan tanpa terbebani kebutuhan ekonomi jangka pendek.

Bagi banyak peserta, program ini menjadi kesempatan emas untuk memahami dinamika dunia kerja, meningkatkan etos kerja, serta memperluas jaringan profesional. Sementara bagi dunia usaha, ini adalah cara efisien untuk menemukan calon tenaga kerja potensial yang telah memahami sistem dan budaya perusahaan sejak awal.

Dengan minat pendaftar yang tinggi dan dukungan anggaran besar, pemerintah menargetkan agar program ini terus berlanjut secara berkelanjutan hingga 2030. Harapannya, setiap lulusan perguruan tinggi memiliki akses yang sama terhadap peluang kerja yang bermartabat dan produktif.

Keputusan pemerintah melanjutkan program magang bergaji setara UMP pada 2026 menegaskan komitmen untuk memperkuat transisi tenaga kerja muda ke dunia profesional.

Dengan anggaran Rp 1,06 triliun, partisipasi luas masyarakat, serta dukungan lintas kementerian, kebijakan ini diproyeksikan mampu menciptakan efek positif ganda: menekan pengangguran terdidik dan mendorong produktivitas nasional.

Jika dijalankan konsisten dan berkelanjutan, program magang ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek bagi lulusan muda, tetapi juga fondasi kuat menuju ekonomi inklusif dan berdaya saing global.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB