6 Cara Aman Gunakan WiFi Publik, Hindari Risiko Peretasan Data

Selasa, 04 November 2025 | 11:41:12 WIB
6 Cara Aman Gunakan WiFi Publik, Hindari Risiko Peretasan Data

JAKARTA - Di era serba digital, koneksi internet cepat menjadi kebutuhan utama bagi banyak orang. 

Namun, di balik kemudahan akses melalui jaringan WiFi publik—seperti di kafe, bandara, hotel, atau stasiun—tersimpan ancaman besar terhadap keamanan data pribadi dan perusahaan. Banyak pengguna belum menyadari bahwa jaringan publik yang tampak praktis itu sebenarnya rawan disusupi peretas.

Tanpa sistem perlindungan seperti enkripsi atau kata sandi, WiFi publik memungkinkan siapa pun untuk terhubung tanpa autentikasi. Akibatnya, data pribadi yang dikirim pengguna seperti kata sandi, data login, hingga informasi transaksi keuangan bisa dengan mudah disadap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Lebih parah lagi, di beberapa tempat sering ditemukan hotspot palsu (rogue access point) yang sengaja diciptakan peretas agar menyerupai jaringan resmi. Begitu pengguna terkoneksi, pelaku dapat mencuri informasi penting, menginfeksi perangkat dengan malware, bahkan mengakses akun pribadi secara ilegal.

Melindungi diri di dunia digital kini bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Dikutip dari laman Onsecurity, berikut enam langkah aman menggunakan WiFi publik agar data pribadi tetap terlindungi.

1. Matikan Fitur Berbagi File dan AirDrop

Langkah pertama yang sering diabaikan banyak orang adalah mematikan fitur file sharing dan AirDrop (untuk pengguna Mac).
Fitur ini memang memudahkan pertukaran file, tetapi saat perangkat terhubung ke jaringan publik, fitur tersebut bisa menjadi celah besar bagi peretas untuk mengakses data Anda tanpa izin.

Pada komputer berbasis Windows, pengaturan ini dapat dilakukan melalui Network and Sharing Center, lalu pilih Change Advanced Sharing Settings, dan nonaktifkan opsi File and Printer Sharing.

Sedangkan pada perangkat Mac, buka System Preferences ? Sharing, kemudian hilangkan semua tanda centang pada menu berbagi agar perangkat tidak mudah diakses pengguna lain di jaringan yang sama.

Langkah sederhana ini dapat mencegah potensi kebocoran data dari pihak yang tidak diinginkan.

2. Periksa Keaslian Jaringan Sebelum Tersambung

Salah satu taktik umum peretas adalah membuat jaringan tiruan yang menyerupai jaringan WiFi resmi di tempat umum.
Misalnya, di sebuah kafe bernama “Coffeeland”, Anda mungkin melihat dua jaringan mirip: Coffeeland-Free dan Coffeeland_Official. Tanpa konfirmasi, pengguna bisa saja tersambung ke jaringan palsu yang dibuat untuk mencuri data.

Oleh karena itu, selalu pastikan nama jaringan benar-benar sesuai dengan jaringan resmi. Tanyakan langsung kepada petugas atau staf tempat Anda berada sebelum menghubungkan perangkat.
Jika nama jaringan mencurigakan atau tidak dikenali, lebih baik hindari menggunakannya sama sekali.

Langkah kecil ini dapat menjadi pembeda antara keamanan dan kebocoran data digital Anda.

3. Baca Syarat dan Ketentuan Sebelum Menyambung

Banyak jaringan publik, terutama di bandara atau kafe besar, meminta pengguna untuk mendaftar dan memberikan data pribadi sebelum bisa tersambung. Meskipun tampak sepele, tidak sedikit pengguna yang langsung menekan tombol “Setuju” tanpa membaca isi syarat dan ketentuan.

Padahal, beberapa jaringan bisa saja mengumpulkan data pribadi Anda untuk keperluan komersial atau promosi.
Dengan membaca syarat secara teliti, Anda bisa memastikan apakah data Anda akan disimpan, dibagikan ke pihak ketiga, atau hanya digunakan untuk otentikasi koneksi.

Kehati-hatian dalam membaca detail ini dapat membantu Anda menghindari pelanggaran privasi yang tidak disadari.

4. Gunakan VPN untuk Keamanan Maksimal

Salah satu langkah paling efektif melindungi diri di jaringan publik adalah menggunakan VPN (Virtual Private Network).
VPN berfungsi mengenkripsi seluruh data dan menyembunyikan alamat IP pengguna, sehingga aktivitas online Anda tidak dapat dilacak oleh pihak ketiga, termasuk operator jaringan publik atau peretas.

Dengan koneksi terenkripsi, seluruh aktivitas digital—seperti membuka email, mengirim file, atau melakukan transaksi online—akan melalui jalur aman yang sulit ditembus.
Bahkan jika seseorang mencoba menyadap jaringan, data yang diterima akan berupa kode acak yang tidak dapat dibaca.

“VPN membantu menciptakan koneksi aman antara perangkat dan server, melindungi privasi pengguna meski berada di jaringan publik,” tulis Onsecurity dalam laporannya.

Namun, pastikan Anda hanya menggunakan VPN tepercaya dan hindari VPN gratis yang tidak menjamin perlindungan penuh.

5. Hindari Akses Data Sensitif di WiFi Publik

Kendati WiFi publik tampak menggoda karena kecepatan dan gratisnya, hindari membuka situs perbankan atau melakukan transaksi keuangan saat terhubung di jaringan tersebut.
Aktivitas sensitif seperti login ke akun bank, mengakses dompet digital, atau mengirim data perusahaan sebaiknya hanya dilakukan di jaringan pribadi yang aman.

Jika terpaksa, gunakan koneksi seluler pribadi (hotspot pribadi) yang memiliki enkripsi lebih baik daripada WiFi publik.
Kebiasaan sederhana ini bisa mencegah kerugian finansial besar akibat peretasan data pribadi.

6. Selalu Logout Setelah Menggunakan Komputer Umum

Poin terakhir sering kali diremehkan, padahal sangat krusial.
Jika Anda menggunakan komputer umum di perpustakaan, bandara, atau hotel, pastikan selalu logout dari semua akun—terutama email, media sosial, atau akun e-commerce—setelah selesai.

Tidak menutup sesi login dapat membuka peluang bagi pengguna berikutnya untuk mengakses akun Anda, mengganti kata sandi, atau mencuri data pribadi.
Langkah tambahan seperti menghapus riwayat pencarian dan cache juga dapat meningkatkan keamanan perangkat publik yang digunakan bersama.

Lindungi Data, Jangan Abaikan Keamanan Digital

Kemudahan akses internet publik memang mempermudah aktivitas harian, tetapi keamanan tetap harus menjadi prioritas.
Dengan menerapkan enam langkah praktis di atas—mulai dari menonaktifkan fitur berbagi hingga menggunakan VPN—Anda bisa tetap produktif tanpa mengorbankan privasi.

Keamanan siber tidak selalu membutuhkan perangkat mahal atau keahlian teknis, melainkan kesadaran dan kebiasaan bijak dalam berinternet.
Karena pada akhirnya, melindungi data pribadi berarti melindungi diri sendiri di dunia digital yang semakin terbuka.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB