Konsumsi Seblak dan Dampaknya: Imbauan Dokter untuk Menghindari Risiko Hipertensi

Senin, 24 Februari 2025 | 11:33:27 WIB
Konsumsi Seblak dan Dampaknya: Imbauan Dokter untuk Menghindari Risiko Hipertensi

JAKARTA - Kabar terbaru datang dari dunia kesehatan mengenai kebiasaan mengonsumsi makanan yang terkenal dengan cita rasa pedas dan gurih, seblak. Menurut seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Hermina Bitung, dr. Lingga Ramot Gumelar, SpPD, kebiasaan rutin mengonsumsi seblak atau makanan lain yang tinggi kandungan vetsin memiliki dampak buruk bagi kesehatan, terutama dalam memicu penyakit hipertensi.

Dampak Konsumsi Berlebihan Terhadap Kesehatan Ginjal

Dalam rilis resmi yang diterbitkan Minggu, 23 Februari 2025, dr. Lingga menjelaskan bahwa asupan garam dan gula yang berlebihan dapat memicu penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. "Bila asupan garam dan gula ini dikonsumsi secara berlebihan, tentunya akan memicu penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes," ujar Lingga.

Ia menambahkan, kedua penyakit ini merupakan akar dari masalah kesehatan serius lainnya yaitu gagal ginjal. "Sebab ginjal bakal bekerja lebih keras untuk mengurai segala bentuk racun atau limbah hasil dari makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya," tambah Lingga. Hal tersebut menggambarkan tentang betapa pentingnya menjaga pola makan untuk melindungi fungsi ginjal dari kerusakan lebih lanjut.

Gangguan Pencernaan: Dampak Langsung dari Makanan Pedas

Dr. Lingga juga mengungkapkan bahwa bagian tubuh yang pertama kali terdampak dari konsumsi berlebihan seblak dan makanan lain yang tinggi vetsin adalah lambung. "Jika kita memaksakan konsumsi makanan pedas secara berlebihan, tentunya akan menyebabkan iritasi pada lambung," jelasnya. Dampak awal ini biasanya memanifestasikan dalam bentuk gangguan sistem pencernaan seperti naiknya asam lambung, yang meskipun bukan masalah utama, tetap memberi kontribusi pada masalah kesehatan lainnya seperti iritasi lambung yang berkepanjangan.

Lingga menekankan pentingnya memperhatikan konsumsi makanan agar tidak berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan. "Memang tidak secara langsung ke ginjal, tapi, pencernaan seperti lambung yang justru langsung terdampak," katanya.

Saran untuk Gaya Hidup Sehat

Untuk mengantisipasi dampak negatif dari konsumsi makanan tinggi vetsin dan berlebihan lainnya, dr. Lingga menyarankan beberapa langkah preventif. Ia menekankan pentingnya mengonsumsi air putih secara rutin. Air putih berperan besar dalam membantu proses detoksifikasi tubuh dan menjaga fungsi organ agar tetap optimal.

Selain itu, dia juga merekomendasikan untuk mulai mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan. Diet seimbang dengan jumlah yang tepat dari makronutrien esensial adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh.

Tidak kalah penting, Lingga juga menyarankan agar masyarakat meningkatkan aktivitas fisik. "Rajin beraktivitas fisik seperti berjalan kaki, lari kecil, atau melakukan kardio bagi masyarakat yang berusia muda juga disarankan," tambahnya. Olahraga rutin tidak hanya bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga tekanan darah dalam batas normal, mengurangi risiko penyakit jantung, dan memperbaiki mood serta kesehatan mental.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat mengenai bahaya konsumsi makanan tidak seimbang harus ditingkatkan. Sosialisasi dan edukasi mengenai pola makan sehat sangat diperlukan, terutama di kalangan masyarakat urban yang cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi garam dan gula.

Mengontrol konsumsi seblak dan makanan tinggi vetsin lainnya bukan hanya tentang mencegah hipertensi atau gangguan ginjal, tetapi juga tentang membangun gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Edukasi dan sosialisasi seputar dampak makanan tertentu terhadap kesehatan harus dilakukan secara terstruktur dan berkesinambungan.

Mengubah persepsi masyarakat mengenai makanan enak tidak selalu sehat perlu waktu, tetapi dengan informasi yang tepat, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari. Dengan langkah-langkah yang telah disebutkan oleh dr. Lingga, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan kesehatan mereka dan mengambil tanggung jawab penuh untuk gaya hidup yang lebih sehat.

Pada akhirnya, pesan yang disampaikan oleh dr. Lingga bukan sekedar peringatan tentang bahaya seblak dan makanan tinggi vetsin, tetapi sebuah ajakan untuk kembali ke pola hidup yang seimbang dan lebih sehat demi masa depan kesehatan yang lebih baik. Menerapkan apa yang disarankan tidak hanya akan membantu mencegah penyakit kronis tetapi juga akan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Terkini