JAKARTA - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 15 September 2024, menunjukkan tren positif dengan kenaikan 0,26% ke level 7.957,7. Meski kenaikan relatif tipis, data transaksi harian menunjukkan geliat yang cukup signifikan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp15,97 triliun dengan 42,35 miliar saham berpindah tangan melalui 2,16 juta kali transaksi.
Di tengah pergerakan indeks yang menguat, perhatian investor tertuju pada aksi asing. Walaupun secara total masih terjadi net sell asing sebesar Rp374,55 miliar, namun terdapat deretan saham yang justru diborong oleh investor mancanegara. Fakta ini menandakan bahwa investor asing tetap selektif dalam memilih saham potensial meskipun sentimen global masih membayangi.
Sektor Teknologi dan Konsumer Jadi Motor Kenaikan
Mengutip data Refinitiv, pergerakan IHSG Senin lalu menunjukkan adanya pembagian arah antara sektor. Sebanyak lima sektor berada di zona hijau sementara lima sektor lainnya parkir di zona merah.
Sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,34%, disusul sektor konsumer primer yang tumbuh 2,1%. Keduanya menjadi motor penggerak indeks di tengah tekanan dari sektor lain.
Di sisi lain, sektor finansial mencatatkan kinerja terburuk dengan koreksi 0,71%. Sektor konsumer non-primer juga ikut melemah sebesar 0,53%. Perbedaan kinerja ini menunjukkan adanya rotasi sektoral yang masih terus berlangsung di pasar modal.
Investor Asing Tetap Selektif
Meskipun catatan keseluruhan menunjukkan adanya net sell, investor asing tetap mencatatkan pembelian bersih di sejumlah saham unggulan. Pergerakan ini mengindikasikan adanya keyakinan asing terhadap fundamental beberapa emiten Tanah Air, meskipun pasar global masih dibayangi ketidakpastian kebijakan moneter The Fed maupun arah suku bunga Bank Indonesia.
Asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp393,01 miliar di pasar reguler. Namun, mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp18,64 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Hal ini memperlihatkan strategi campuran antara taking profit dan akumulasi saham tertentu.
10 Saham Pilihan Asing
Mengutip data RTI Business pada perdagangan Selasa, 16 September 2025, berikut daftar 10 saham yang masuk radar pembelian asing (net foreign buy):
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – Rp83,8 miliar
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) – Rp81,4 miliar
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) – Rp36,6 miliar
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) – Rp21 miliar
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) – Rp19,7 miliar
PT Astra International Tbk (ASII) – Rp16,3 miliar
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) – Rp13,9 miliar
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) – Rp13,5 miliar
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) – Rp13,3 miliar
PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) – Rp11,5 miliar
Daftar ini memperlihatkan kecenderungan investor asing yang menyasar emiten dengan fundamental kuat di berbagai sektor mulai dari tambang mineral, telekomunikasi, perbankan, energi, agribisnis, hingga energi terbarukan.
Indikasi Strategi Jangka Panjang
Jika dicermati, saham-saham yang diborong asing bukan hanya perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar (big caps) seperti TLKM, BBRI, dan ASII, melainkan juga perusahaan yang bergerak di sektor strategis seperti BRMS di tambang mineral dan BREN di energi hijau.
Hal ini mencerminkan strategi jangka panjang asing yang tidak hanya fokus pada saham defensif, melainkan juga saham berbasis komoditas dan energi terbarukan yang sejalan dengan tren global menuju transisi energi.
Selain itu, masuknya saham NCKL yang bergerak di bidang nikel juga menegaskan minat investor asing terhadap sektor hilirisasi mineral, yang belakangan menjadi prioritas pemerintah Indonesia.
Sentimen Global Tetap Jadi Penentu
Meski terdapat aksi beli asing di sejumlah saham, pergerakan IHSG tetap akan banyak dipengaruhi oleh dinamika eksternal. Salah satunya adalah keputusan The Fed mengenai arah suku bunga, serta respon Bank Indonesia (BI).
Pasar juga masih mencermati perkembangan geopolitik global yang berpotensi menambah volatilitas. Kendati demikian, aksi beli selektif asing bisa menjadi indikator bahwa pasar modal Indonesia masih menyimpan potensi menarik.
Kenaikan IHSG sebesar 0,26% pada 15 September 2024 disertai dengan nilai transaksi yang cukup besar menunjukkan bahwa pasar saham domestik tetap aktif di tengah ketidakpastian global. Walaupun asing mencatatkan net sell secara total, aksi borong di 10 saham tertentu menandakan bahwa ada keyakinan terhadap prospek jangka panjang emiten Tanah Air.
Daftar saham pilihan asing mulai dari BRMS hingga BREN memperlihatkan diversifikasi minat asing ke sektor teknologi, energi, komoditas, dan perbankan. Hal ini sekaligus menjadi sinyal bagi investor lokal untuk mencermati saham-saham yang potensial diburu asing di tengah pergerakan IHSG yang masih fluktuatif.A