JAKARTA - Perjalanan jarak jauh menggunakan mobil listrik kini semakin diminati, termasuk oleh para pengguna mobil listrik Chery.
Kendaraan listrik dinilai mampu mendukung mobilitas luar kota dengan nyaman, asalkan pengemudi memahami karakteristik baterai dan sistem pendukungnya. Salah satu hal penting yang perlu diketahui adalah bagaimana mobil bereaksi saat daya baterai mulai menurun agar pengemudi tidak panik di perjalanan.
Mobil listrik Chery dikenal memiliki jarak tempuh yang relatif panjang. Beberapa model bahkan mampu melaju lebih dari 400 kilometer dalam sekali pengisian daya. Kondisi ini membuat mobil listrik Chery cukup ideal digunakan untuk perjalanan liburan atau perjalanan antarkota, selama perencanaan pengisian daya dilakukan dengan baik.
Jarak Tempuh Mobil Listrik Chery untuk Perjalanan Jauh
Sejumlah model mobil listrik dari Chery dirancang dengan kapasitas baterai besar. Model Chery Omoda E5 memiliki jarak tempuh hingga 505 kilometer dalam kondisi ideal. Sementara itu, Chery J6 dan Chery J6T mampu menempuh jarak hingga 436 kilometer.
Dengan kemampuan tersebut, mobil listrik Chery dinilai memadai untuk perjalanan luar kota. Meski demikian, pengemudi tetap disarankan memantau indikator baterai dan lokasi stasiun pengisian daya agar perjalanan tetap aman dan lancar.
Pemahaman tentang sistem peringatan baterai menjadi kunci utama. Mobil listrik tidak akan berhenti secara tiba-tiba, karena sistem telah dirancang untuk memberi sinyal bertahap kepada pengemudi.
Tahapan Peringatan Saat Baterai Mulai Habis
Head of Brand & Marketing PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan, menjelaskan bahwa saat baterai mobil listrik murni mendekati habis, prosesnya berlangsung secara bertahap. Pengemudi akan mendapatkan peringatan dini sebelum energi benar-benar habis.
“Pertama, mobil akan memberikan peringatan baterai rendah dan menyarankan segera mengisi daya,” ujar Rifkie. Peringatan ini menjadi sinyal awal agar pengemudi mulai mencari lokasi pengisian daya terdekat.
Seiring berjalannya waktu, estimasi jarak tempuh tersisa akan semakin berkurang. Pada tahap ini, sistem kendaraan mulai melakukan penghematan energi untuk memperpanjang sisa jarak tempuh.
Penyesuaian Sistem untuk Menghemat Energi
Saat baterai semakin menipis, sistem mobil listrik Chery secara otomatis mengatur penggunaan daya. Rifkie menjelaskan bahwa beberapa beban listrik akan dikurangi atau dibatasi. Salah satu contohnya adalah sistem pendingin kabin yang dibuat lebih konservatif agar konsumsi energi tidak berlebihan.
Penyesuaian ini dilakukan tanpa mengganggu keselamatan berkendara. Pengemudi masih dapat melanjutkan perjalanan, meskipun dengan kenyamanan yang sedikit disesuaikan. Tujuan utama dari sistem ini adalah memastikan kendaraan dapat mencapai lokasi aman atau stasiun pengisian daya terdekat.
Dengan adanya manajemen energi tersebut, mobil listrik Chery tetap memberi ruang bagi pengemudi untuk mengambil keputusan terbaik sebelum daya benar-benar habis.
Mode Tenaga Terbatas dan Perlindungan Baterai
Apabila baterai terus menurun, mobil dapat masuk ke mode tenaga terbatas atau limp mode. Pada kondisi ini, akselerasi kendaraan akan melemah dan kecepatan maksimum dapat dibatasi. Langkah tersebut bertujuan agar sisa energi cukup untuk mencapai tempat yang aman.
Rifkie menambahkan, ketika energi yang benar-benar bisa digunakan sudah habis, sistem akan melindungi baterai dengan menghentikan suplai tenaga ke penggerak. “Sehingga, mobil pada akhirnya meminta pengemudi menepi, dan kendaraan tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai dilakukan pengisian daya,” kata Rifkie.
Dalam kondisi seperti ini, pengemudi mungkin memerlukan bantuan derek menuju stasiun pengisian daya. Meski terdengar merepotkan, mekanisme ini penting untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.
Pengemudi Tidak Perlu Panik di Perjalanan
Pengguna mobil listrik Chery tidak perlu khawatir berlebihan saat baterai mulai menipis. Sistem peringatan dan perlindungan yang berlapis membuat kendaraan tidak akan mati mendadak di tengah jalan tanpa tanda. Pengemudi selalu diberi waktu untuk mengambil langkah antisipatif.
Perencanaan perjalanan, pemantauan indikator baterai, dan pemahaman terhadap karakteristik kendaraan menjadi kunci utama berkendara aman dengan mobil listrik. Dengan kesiapan tersebut, perjalanan jarak jauh menggunakan mobil listrik Chery tetap dapat dinikmati dengan tenang.
Seiring meningkatnya penggunaan mobil listrik di Indonesia, edukasi seperti ini diharapkan dapat membantu pengemudi merasa lebih percaya diri. Mobil listrik bukan hanya soal efisiensi energi, tetapi juga soal pemahaman teknologi agar pengalaman berkendara tetap nyaman dan aman.