PTPP

PTPP Mantapkan Strategi, Kontrak Naik Hampir 30 Persen

PTPP Mantapkan Strategi, Kontrak Naik Hampir 30 Persen
PTPP Mantapkan Strategi, Kontrak Naik Hampir 30 Persen

JAKARTA - Pertumbuhan kinerja PT PP (Persero) Tbk (PTPP) di tahun 2025 terus menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, perusahaan konstruksi dan investasi pelat merah ini berhasil mencatatkan kontrak senilai Rp15,28 triliun. Angka tersebut meningkat 29,6% atau setara Rp3,49 triliun dibandingkan capaian Juli 2025. Lonjakan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa strategi optimalisasi manajemen berjalan sesuai rencana, meski kondisi pasar konstruksi nasional masih dipenuhi tantangan.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menegaskan bahwa pencapaian nilai kontrak hingga bulan kedelapan tahun ini bukanlah hasil kebetulan. Menurutnya, konsistensi manajemen dalam menangkap peluang menjadi kunci. “Kami terus berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ini melalui seleksi proyek yang berkualitas, penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan, serta penerapan manajemen risiko yang terukur. Dengan kinerja yang solid hingga saat ini, kami optimis dapat mencapai target nilai kontrak yang telah ditetapkan untuk akhir tahun 2025,” jelas Joko.

Komposisi Sumber Dana dan Segmentasi Proyek

Bila ditelisik lebih jauh, perolehan kontrak baru PTPP hingga Agustus 2025 menunjukkan kontribusi signifikan dari berbagai sumber. Proyek-proyek yang didanai BUMN mendominasi dengan porsi 51,2%. Selanjutnya, proyek dari sektor swasta memberikan kontribusi 31%, sementara proyek pemerintah mencatatkan porsi 17,8%.

Dari sisi segmentasi proyek, keragaman sektor menjadi kekuatan PTPP dalam menjaga kestabilan portofolio. Kontribusi terbesar berasal dari sektor pertambangan sebesar 19,5%. Disusul proyek gedung dengan 17,81%, pembangkit listrik (power plant) 17,56%, jalan dan jembatan 15,81%, serta pelabuhan 15,26%. Selain itu, ada pula proyek minyak dan gas 5,39%, irigasi 4,63%, bendungan 1,78%, bandara 1,40%, serta sektor industri 0,85%.

Keragaman ini menunjukkan strategi PTPP dalam menghindari ketergantungan pada satu sektor saja. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih resilien menghadapi fluktuasi di industri konstruksi nasional.

Proyek Strategis yang Diraih

Beberapa proyek baru yang berhasil diamankan PTPP turut mempertegas posisi perusahaan sebagai pemain utama konstruksi nasional. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam-1 120 MW senilai Rp2,68 triliun. Proyek ini tidak hanya bernilai besar, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan energi di wilayah Batam.

Selain itu, PTPP juga menggarap proyek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta senilai Rp176,5 miliar. Proyek di bidang kesehatan ini diharapkan bisa memperkuat fasilitas medis rujukan nasional. Tak ketinggalan, proyek peningkatan kapasitas lajur Segmen Kejapanan–Gempol pada Ruas Jalan Tol Surabaya–Gempol dengan nilai Rp126,4 miliar menjadi bagian dari kontribusi PTPP pada infrastruktur transportasi darat.

Jika ditotal, pencapaian hingga Agustus 2025 sudah menempatkan PTPP pada 53,6% dari target kontrak yang ditetapkan hingga akhir tahun. Dengan empat bulan tersisa, peluang untuk mencapai bahkan melampaui target masih sangat terbuka.

Optimisme Jelang Akhir Tahun

Kinerja PTPP sejauh ini semakin menegaskan arah perusahaan yang fokus pada penguatan core business. Strategi tersebut dijalankan dengan menitikberatkan pada keberlanjutan dan penciptaan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Joko Raharjo menekankan, strategi perusahaan bukan hanya soal mengejar angka kontrak, tetapi juga memastikan kualitas proyek tetap terjaga. “Momentum pertumbuhan harus dibarengi dengan kualitas kerja yang tinggi. Hal itu yang kami jaga, agar PTPP tetap menjadi pilihan utama dalam industri konstruksi Indonesia,” tegasnya.

Optimisme ini lahir dari hasil konsistensi PTPP yang berhasil menjaga tren positif sejak awal tahun. Dengan catatan capaian hampir 30% pertumbuhan hanya dalam satu bulan terakhir, target kontrak akhir tahun dipandang bukan sekadar realistis, melainkan sangat mungkin untuk dicapai.

Prospek dan Tantangan

Meski tren pertumbuhan terlihat menjanjikan, industri konstruksi masih berhadapan dengan dinamika yang cukup menantang. Fluktuasi harga material, perubahan regulasi, hingga kompetisi ketat antarperusahaan menjadi tantangan nyata. Namun, PTPP memilih untuk menanggapi kondisi ini dengan memperkuat strategi manajemen risiko dan selektivitas proyek.

Pendekatan tersebut terbukti efektif, terlihat dari komposisi proyek yang beragam serta dominasi proyek-proyek strategis dari BUMN dan pemerintah. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya mengejar angka kontrak, tetapi juga menjaga kesinambungan bisnis jangka panjang.

Selain itu, keterlibatan PTPP dalam proyek energi, infrastruktur transportasi, kesehatan, hingga pelabuhan, mencerminkan peran penting perusahaan dalam mendukung pembangunan nasional.

Visi Jangka Panjang

Sebagai salah satu perusahaan konstruksi terkemuka, PTPP berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saingnya. Dengan kontrak senilai Rp15,28 triliun hingga Agustus 2025, perusahaan tidak hanya mencatatkan pertumbuhan signifikan, tetapi juga mempertegas kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Visi PTPP adalah menghadirkan solusi konstruksi yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memberikan nilai tambah yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan semangat transformasi perusahaan untuk menjadi entitas yang modern, adaptif, dan mampu menjawab tantangan era industri konstruksi yang semakin kompleks.

Dengan fondasi kinerja yang solid, strategi manajemen yang terukur, serta portofolio proyek yang beragam, PTPP siap menutup tahun 2025 dengan capaian gemilang. Pertumbuhan hampir 30% dalam satu bulan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu mengelola tantangan menjadi peluang. Dan lebih dari itu, PTPP membuktikan dirinya sebagai mitra strategis yang selalu siap mendukung pembangunan Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index